MATASEMARANG.COM – Pemerintah Kota Semarang mengoptimalkan peran Koperasi Merah Putih menjadi unit ekonomi yang bisa masuk ke berbagai lini usaha, termasuk pengelolaan sampah hingga penyediaan pangan.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti di Semarang, Rabu, mengatakan telah berkoordinasi dengan Brida (Badan Riset dan Inovasi Daerah), untuk dapat mempersiapkan kajian inovatif dalam pengembangan Koperasi Merah Putih.
“Koperasi Merah Putih bisa melakukan banyak hal. Kemarin kami meminta Brida untuk menghitung,” katanya.
Jika Koperasi Merah Putih ikut serta dalam menyediakan transportasi pengangkutan sampah, maka perlu ada kajian bisnis yang harus dipersiapkan.
“Jadi, berapa modalnya. Return of investment-nya itu sampai berapa tahun? Kuat atau enggak? Terus persiapan apa? Ini tugas Brida,” katanya.
Sedangkan untuk penyediaan pangan, ia mengatakan bahwa Koperasi Merah Putih dapat mengadopsi program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman), yang kemudian dapat memberikan inovasi di dalamnya.
“Coba ‘Pak Rahman’ ini, bisa enggak dipelajari, diadopsi oleh koperasi Merah Putih di salah satu kelurahan. Kalau koperasinya satu kelurahan, mantap apa enggak? Kalau enggak mantap, berarti yang kerja sama antarkoperasi,” ujarnya.
Walaupun begitu, ia mengingatkan bahwa setiap langkah tetap harus melalui kajian bisnis yang matang.
“Jangan sampai gegabah karena ini menyangkut uang masyarakat,” katanya.
Yang jelas, ia menyebutkan bahwa Pemkot Semarang juga akan menggandeng berbagai perguruan tinggi di kota Semarang untuk membantu menyusun kajian dan “business plan” koperasi.