MATASEMARANG.COM – Operasi SAR pencarian tiga anak buah kapal (ABK) KLM Asia Mulia yang dinyatakan hilang akhirnya dihentikan setelah 10 hari pencarian karena tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban di Perairan Bantaeng, Sulawesi Selatan.
“Operasi SAR (Seach and Rescue) kami nyatakan selesai, dengan hasil nihil,” kata Kepala Kantor Basarnas Kelas A Makassar Muhammad Arif Anwar, melalui keterangan videonya diterima di Makassar, Ahad.
Ia menjelaskan, operasi SAR tersebut ditutup setelah dilakukan pencarian selama 10 hari. Sebelumnya, operasi dilaksanakan selama tujuh hari, kemudian ditambah tiga hari atas permintaan keluarga, namun korban tidak ditemukan.
Kapal tersebut membawa delapan awak, tiga orang masing-masing Supriadi Nunung (46) sebagai nakhoda kapal, Asdar (52) selaku KKM dan Aldi (27) sebagai kelasi tidak dapat ditemukan selama masa pencarian.
Sedangkan korban selamat lima orang yakni Asrul (41), Ebit (30), Pence (32), Laki (32) dan Supri (25). Untuk seluruh kru kapal diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Arif menuturkan, operasi dilanjutkan sejak adanya laporan atas temuan serpihan kapal kayu dan bangkai kerbau yang memakai tag muatan KLM Asia Mulia. Maka pencarian di perluas hingga ke arah Perairan Kabupaten Takalar.
Ada tiga empat Search Rescue Unit (SRU) di turunkan selama pencarian di Perairan Bantaeng, Jeneponto dan Takalar. Sru 1 tim perahu karet Makassar melakukan penyisiran dari pantai Tope Jawa dengan radial 2 derajat arah utara sejauh 5 Nautical Miles (NM).