“Dana ini bisa digunakan untuk pengelolaan sampah mandiri, beli alat komposter, pelatihan daur ulang, atau insentif warga yang aktif memilah sampah. Jadi solusi tidak hanya dari atas, tapi juga dari bawah,” tambahnya.
Dalam diskusi juga turut memaparkan praktik pengolahan sampah organik menjadi ekoenzim serta bagaimana cara pengolahannya.
Para peserta FGD antusias mengikuti praktik pembuatan ekoenzim. Mereka juga menyambut baik rencana kebijakan pengelolaan sampah partisipatif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.***