Nova mengatakan baik Zambia, Brasil, dan Honduras adalah tim yang memiliki karakter bermain yang berbeda-beda. “Karena sekali lagi setiap benua mempunyai karakter yang berbeda, dan saya bersyukur dengan fasilitas yang diberikan PSSI selama ini sehingga pemain bisa menjalani prosesnya dengan baik dan saat ini mereka sangat siap untuk bermain di Piala Dunia,” kata Nova menegaskan.
Dalam kesempatan yang sama, Nova juga sadar bahwa akhir-akhir ini ekspektasi publik untuk melihat Indonesia berbicara banyak di Piala Dunia U-17 sangatlah tinggi, menyusul kegagalan timnas senior Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 pada tahun depan.
Mengomentari hal ini, pelatih 45 tahun ini meminta publik mengelola ekspektasinya. “Kita bisa lihat kemampuan kita ada di mana, atau standar kita ada di mana. Apakah kita masih di Asia, apa kita sudah bisa berbicara banyak di level Piala Dunia?” kata Nova.
Adapun kesempatan Indonesia untuk tampil lebih baik dari edisi 2023 sangatlah besar. Pasalnya, edisi ke-20 Piala Dunia U-17 ini menampilkan lebih banyak negara, sehingga kesempatan setiap tim untuk lolos dari babak fase grup lebih terbuka dari edisi-edisi sebelumnya.
Dari 48 negara yang dibagi menjadi 12 grup, dua tim teratas grup yang berjumlah 24 tim langsung lolos ke babak gugur. Juara dan runner-up grup itu kemudian akan disusul oleh delapan peringkat ketiga terbaik, untuk memulai babak gugur dari 32 besar sampai final.
Sebagai gambaran, jumlah peserta edisi sebelumnya adalah 24 negara. Saat itu, yang lolos ke babak gugur adalah juara dan runner-up grup yang berjumlah 12 tim, ditambah empat tim peringkat ketiga terbaik.
















