RMI NU Jatim Bantah Ada Eksploitasi Santri dan Bantuan di Al Khoziny

MATASEMARANG.COM – Pengurus Wilayah (PW) Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) atau Ikatan Pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur (Jatim) membantah adanya eksploitasi santri dan bantuan di Pondok Pesantren  AlKhoziny, Buduran, Sidoarjo, Jatim.

“Tidak ada eksploitasi santri di Al-Khoziny (seperti disebut netizen), karena tradisi roan (kerja bakti) itu ada di semua pesantren, bukan cuma Al Khoziny,” kata Wakil Sekretaris PW RMI NU Jatim Ahmad Firdausi, di Surabaya, Kamis.

ia menjelaskan roan itu merupakan bukti adanya gotong royong dan semangat kebersamaan di kalangan pesantren, yang ke depan perlu melibatkan tim teknis terkait bangunan/gedung.

“Kami di pesantren mempunyai tradisi ketaatan kepada guru yang luar biasa, karena kiai dan bu nyai itu 24 jam memikirkan santri, bahkan mereka yang meninggal dunia pun masih dipikirkan dengan kiriman doa melalui tahlil dan doa bersama,” katanya.

BACA JUGA  Fuad Plered Jalani Sanksi Adat di Palu



Tidak hanya itu RMI Jatim juga membantah informasi tentang adanya eksploitasi bantuan oleh pengasuh pesantren, karena pengasuh hanya wasilah (jembatan).

“Tidak ada eksploitasi bantuan itu, semuanya disalurkan pengasuh kepada korban dan masyarakat, serta keluarga korban, karena kami mendampingi semua proses dalam musibah ini,” katanya.

Bahkan keluarga pengasuh pesantren juga tersebar di beberapa rumah sakit untuk membantu santri yang dirawat hingga sembuh dan dipulangkan.

“Kemarin (1/10) keluarga korban yang dari Bangka Belitung juga dibantu proses kargo jenazah dan pemulangan, tapi keluarga korban menolak, karena ikhlas dan pesantren dinilai lebih membutuhkan untuk rehabilitasi/evakuasi,” katanya.

Pos terkait