Hal yang sama juga ditegaskan Sekretaris NUcare LazisNU Jatim Moch Rofi’i Boenawi yang juga alumni PP Al Khoziny.
“Sejak Selasa (30/9) PBNU, PWNU, dan PCNU melalui Lazisnu dan RMI sudah melakukan mitigasi di lapangan untuk wali penyintas dan juga di beberapa rumah sakit, bahkan kami juga mendampingi pengasuh pesantren ke rumah sakit dan rumah korban,” katanya.
Terkait mitigasi di lapangan, pihaknya sudah membuka dapur umum untuk keluarga korban, petugas, dan pengunjung. Pihaknya juga sudah membuka posko pengaduan dan donasi.
Hingga Kamis (2/10) donasi masyarakat lewat Lazisnu sudah terkumpul Rp160 juta dan didistribusikan ke korban dan proses mitigasi di lapangan.
“Hari ini (2/10) mulai ada evakuasi dengan alat berat. Kemarin (1/10) ditemukan lima korban hidup dan dua korban meninggal, anehnya mereka shalat berjamaah di tengah timbunan reruntuhan, jadi korban meninggal sekarang sudah lima orang. Kalau korban selamat dan dirawat sudah 100 santri lebih,” katanya. (ant)
RMI NU Jatim Bantah Ada Eksploitasi Santri dan Bantuan di Al Khoziny
















