297 Taruna Akpol Orientasi Lapangan di Lapas Semarang: Tanamkan Peradilan Humanis

Taruna Akpol Orientasi Lapangan di Lapas Semarang.
Sebanyak Sebanyak 297 taruna taruni Akpol mengikuti kegiatan ini sebagai bagian dari praktik lapangan mata kuliah hukum.

“Tempat ini adalah tempat yang cocok bagi Taruna dan Taruni belajar secara langsung, bukan hanya soal hukum saja, tapi juga tentang dinamika sosial,” katanya.

Menurutnya, Taruna Taruni merupakan representasi dari wajah negara dalam memperlakukan warganya yang telah melakukan pelanggaran hukum.

“Maka nilai-nilai kemanusiaan, etika, dan moral yang lekat dalam proses hukum itu sendiri wajib ditanamkan,” katanya.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Klarifikasi Polda Jateng Soal Penyebutan Ormas Terafiliasi Premanisme

Ia dengan para Taruna Taruni Akpol berkesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat/ fasilitas yang ada di lapas untuk warga binaan yaitu Klinik, Unit Kegiatan Kerja, dan Dapur Lapas. Juga mengobrol dengan warga binaan yang sedang membuat roti.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para Taruna dan Taruni mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang proses pembinaan dalam sistem pemasyarakatan.

“Orientasi lapangan ini bukan hanya sebagai sarana akademik, tetapi juga sebagai bentuk pembentukan karakter dan wawasan kebangsaan,” katanya.

BACA JUGA  Kasus Kematian Iko Juliant Junior, Polisi Libatkan LPSK

Ke depan, sinergi antara Lapas dan institusi kepolisian diharapkan dapat terus diperkuat dalam rangka membangun sistem peradilan yang humanis, adil, dan berkeadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

Hadir dalam acara penutupan antara lain Plh. Kepala Lapas Kelas I Semarang, Muhammad Bahrun, jajaran pejabat struktural eselon III dan IV, para pendamping dari Akpol, serta seluruh peserta kegiatan.***

Pos terkait