Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan pada hari ketiga pencarian, Sabtu, menemukan objek di dasar laut berkedalaman 40–60 meter. Tim menduga objek tersebut adalah bangkai KMP Tunu Pratama Jaya
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas Ribut Eko Suyanto mengatakan Dinas Navigasi Kementerian Perhubungan mengidentifikasi adanya objek di bawah air patut diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada Rabu (2/7) malam.
“Kita lihat bersama ada pergeseran ke arah utara, sementara korban banyak ditemukan ke arah selatan. Hal ini yang perlu kami evaluasi dengan kehadiran kapal TNI AL, yakni KRI Pulau Fanildo. Semoga malam ini bisa memverifikasi data yang sudah ada saat ini,” ujarnya.
Ia menyatakan hal itu dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu malam.
Dari hasil identifikasi data pada hari ini, lanjut Eko, spesifikasi dan bentuk bedak bawah air, panjang, dan lebar mirip atau sama (KMP Tunu Pratama Jaya).
Verifikasi Ulang
Namun demikian, katanya, tim SAR masih perlu melakukan verifikasi ulang dengan beberapa tahapan lagi.
“Perlu verifikasi lagi menggunakan alat pendeteksi benda bawah laut yakni remot operation vehicle atau ROV. Selain itu, juga pakai alat sonar atau sound navigation and ranging yang ada di KRI Pulau Fanildo,” kata Eko.
Alat sonar merupakan teknologi yang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi, mengidentifikasi, serta menentukan jarak objek di bawah permukaan air.
Panglima Komando Armada II Surabaya Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya mengemukakan KRI Pulau Fanildo bakal tiba di perairan Banyuwangi pada malam ini sekitar pukul 20.00 WIB.
“Pada malam ini juga akan langsung melaksanakan tugasnya ke lokasi atau titik datum (titik kapal tenggelam di Selat Bali). Kami menggunakan alat sonar mendeteksi objek, dan juga magnetometer mendeteksi logam,” katanya.
Selain itu, lanjut Laksamana Muda Alit, KRI Pulau Fanildo juga bisa menurunkan alat deteksi bawah laut yakni remot operation vehicle atau ROV.
“Dengan ROV ini bisa mengambil visual di dasar laut di titik datum KMP Tunu Pratama Jaya,” katanya.
Hari ketiga pencarian korban kapal tenggelam di Selat Bali, tim SAR gabungan tidak menemukan adanya korban di permukaan air.
KMP nahas yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan itu tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7) sekitar pukul 23.35 WIB.
Sampai saat ini, tim menemukan korban selamat 30 orang, enam orang meninggal. Selain itu, 29 orang korban lainnya masih hilang dan dalam pencarian. (Ant)