Acara berlanjut dengan pengajian umum, pemberian santunan kepada dhuafa dan anak yatim, hingga karnaval budaya dan lomba gunungan serta tumpeng antar-RW.
Ribuan warga turut meramaikan kirab 10 gunungan hasil bumi yang kemudian diperebutkan sebagai simbol rasa syukur.
Gelar Budaya Apitan diakhiri dengan pertunjukan Campur Sari dan Wayang Kulit, sebagai bentuk nyata pelestarian budaya Kota Semarang di tengah perkembangan zaman.
















