Waspadai, Infeksi Berulang DBD Bisa Lebih Berbahaya

nyamuk Aedes Aegypti
Ilustrasi - Petugas Dinas Kesehatan menunjukkan nyamuk Aedes Aegypti. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww/aa.

MATASEMARANG.COM – Infeksi berulang demam berdarah dengue (DBD) menjadi ancaman berbahaya bagi penduduk di negara tropis seperti Indonesia, tempat aneka nyamuk berbiak.

Oleh karena ityu, dokter mengingatkan masyarakat mewaspadai infeksi berulang DBD) karena berisiko menimbulkan gejala lebih berat hingga kematian, terutama pada anak-anak dan pasien dengan penyakit penyerta.

“Virus dengue memiliki empat serotipe. Artinya, seseorang bisa terinfeksi lebih dari sekali, dan infeksi yang berulang biasanya lebih berat,” kata dokter spesialis anak dr. Tony Ijong Dachlan, Sp.A di Bandung, Minggu.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Curiga Bau Menyengat, Warga Tuntang Temukan Jenazah di Sumur Tengah Hutan

Ia menekankan terdapat sekitar 45 persen kematian akibat dengue terjadi pada usia 5–14 tahun. Bahkan infeksi tanpa gejala pada orang dewasa tetap bisa menjadi sumber penularan bagi anggota keluarga lain.

“Oleh karena itu, pencegahan harus dimulai dari rumah,” ujarnya.

Hal senada disampaikan dokter spesialis penyakit dalam RS Borromeus, dr. Stephanie Yuliana Usman, yang menekankan bahwa hingga kini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Terapi yang diberikan hanya meredakan gejala, bukan membunuh virus.

BACA JUGA  Massa Kembali Berunjuk Rasa di Mako Brimob Kwitang

“Langkah pencegahan menjadi sangat penting, terlebih pada pasien dengan penyakit penyerta seperti obesitas, ginjal, diabetes, atau hipertensi, yang lebih rentan mengalami kondisi parah,” kata dia lagi.

Data Kementerian Kesehatan mencatat hingga minggu ke-25 tahun 2025, Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus DBD tertinggi nasional, yakni 17.281 kasus dengan 61 kematian. Kota Bandung menempati urutan kedua daerah dengan kasus terbanyak, disusul Kabupaten Bandung di posisi ketiga.

Pos terkait