Terdampar di pelabuhan Sisilia, Italia, delegasi Indonesia selama 2 pekan menanti dengan sabar—berharap bisa menumpang kapal konvoi Global Sumud Flotilla yang akan berlayar ke Gaza untuk menembus blokade Israel.
Tak Bisa Lanjutkan Perjalanan
Namun, mereka pada akhirnya harus menelan pil pahit karena sudah tidak ada lagi kapal yang akan berlayar menuju Gaza. Dengan demikian, delegasi Indonesia dan delegasi dari negara-negara lainnya yang tidak bisa melanjutkan perjalanan, akhirnya memutuskan kembali ke negara masing-masing.
“Sampai detik hari kepulangan, kami masih berkumpul di kapal Nusantara karena satu dan lain hal karena tidak ada kapal lagi, ini sudah kapal terakhir yang menuju Gaza kapal yang lain, sudah tidak ada lagi yang menuju Gaza. Karena satu dan lain hal kapal ini (Nusantara) tidak diizinkan untuk berlayar karena mungkin khawatir bahwa kami akan sendirian berlayar,” ucapnya.
Mengenang perjuangannya yang sulit dalam mencari kapal untuk membawanya ke Gaza, Wanda mengaku sudah membayangkan bahwa dirinya telah berada di penjara Israel. Karena jika tertangkap, mereka harus menandatangani surat untuk dideportasi atau jika menolak akan ditahan oleh pasukan zionis tersebut.
“Yang kami lakukan, ini semua adalah untuk membangunkan umat, yang kami lakukan untuk membangunkan kesadaran warga negara Indonesia dimanapun kita berada bahwa kita harus membebaskan Palestina dari penjajahan,” tegas Wanda.
Senada, Fatur mengaku akan kembali mencoba menembus blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan dengan berbekal persiapan yang lebih matang.