Bau Busuk Sampah Hilang, Pakan Ternak dan Pupuk Otomatis Datang

Ilustrasi sampah organik (pixabay/ netkids)
Ilustrasi sampah organik (pixabay/ netkids)

MATASEMARANG.COM – Sampah organik kerap kali menjadi permasalahan warga, terutama di permukiman karena menimbulkan bau busuk.

Terlebih ketika petugas kebersihan terlambat mengangkut sampah-sampah tersebut yang membuat penciuman terganggu lantaran bau busuk yang semakin menyengat.

Untuk mengatasi permasalah tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati mengajak warga RW 21 Kelurahan Sendangmulyo untuk belajar mengolah sampah organik.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Komisi C Desak Pemkot Siapkan Lahan Produktif Pengganti yang Akan Dibangun Sekolah Rakyat

Jika berhasil, nantinya cara tersebut akan ditularkan ke 32 RW lain yang juga mengalami problem yang sama.

Dengan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, warga diperlihatkan praktik mengolah sampah organik dengan magot atau larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF).

Magot yang rakus ini akan memakan segalanya, termasuk sampah organik sisa rumah tangga, seperti sisa makanan, kulit buah, sayur, tulang dan sebagainya.

Magot tersebut nantinya dijadikan pakan ternak yang tinggi protein sehingga ternak menjadi lebih sehat.

BACA JUGA  Dishub Lakukan Ini Pasca Kecelakaan Trans Semarang yang Memakan Korban Jiwa

Usai melihat pengolahan sampah organik dengan magot, warga RW 21 Sendangmulyo kemudian dibawa ke lembaga Bank Sampah Sumber Rezeki, di RW 5 Kelurahan Gisikdrono.

Di sana sampah organik menjadi pupuk yang bagus untuk tanaman.

“Metode ini secara nyata dapat mengurangi sampah dan menghasilkan produk bernilai ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat setempat, maka program ini tepat untuk dikembangkan”, tegasnya.

Pada akhirnya, tujuan mengolah sampah organik dengan dua cara ini akan mengurangi volume sampah organik secara signifikan sebelum sampai di TPS.

Pos terkait