MATASEMARANG.COM – Pemerintah Kota Semarang berupaya untuk menghadapi keadaan buruk dalam kejadian bencana alam salah satunya dengan mengedepankan mitigasi bencana.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengenai kesiapsiagaan bencana di Balai Kota Semarang menegaskan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh pihak terkait untuk bekerja sama jika ada keadaan terburuk atau the worst situation.
“Kita tetap harus siap untuk melakukan mitigasi bencana, itu asumsi kita adalah the worst situation, keadaan terburuk. Sehingga keadaan terburuk itu bila terjadi, kita sudah siap,” kata Agustina.
Agustina menyoroti pentingnya membaca dan mengantisipasi prakiraan cuaca dari BMKG hingga akhir tahun, karena mayoritas bencana terjadi karena curah hujan yang tinggi.
“Maka dari itu tugas utama kita adalah membaca prediksi curah hujan yang akan terjadi sampai dengan bulan Desember,” ujarnya.
Tak berhenti disitu, Agustina juga menginstruksikan agar Dinas Pekerjaan Umum (PU), Disperkim, dan BPBD membuat peta detail wilayah terdampak berdasarkan kejadian banjir yang lalu, mencakup kecamatan, kelurahan, dan RW. Pemetaan ini bertujuan untuk membuat skenario terburuk dan menyiapkan rencana penanggulangan yang komprehensif.
Ia meminta agar mitigasi bencana kali ini itu juga akan memberi pengaruh nuansa terhadap penggambaran infrastruktur.
“Pertanyaan masyarakat terus-menerus mengatakan duitnya kota Semarang banyak, kita disuruh terus-menerus membayar pajak, tetapi masalah banjir itu tidak pernah diselesaikan. Maka saya minta agar mitigasi bencana kali ini juga akan memberi pengaruh nuansa terhadap penggambaran infrastruktur,” pungkasnya.
















