MATASEMARANG.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi suhu dingin akan berlangsung hingga Agustus 2025.
Hal tersebut seiring dengan puncak musim kemarau di Jawa Tengah bagian selatan dan sekitarnya secara umum akan berlangsung pada Agustus 2025.
Bahkan suhu udara minimum pada malam dan pagi hari diprakirakan akan bertambah dingin.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan suhu dingin yang terjadi tidak perlu dikhawatirkan.
“Kejadian suhu dingin ini diprakirakan akan normal sehingga tidak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat,” ungkapnya.
“Di beberapa wilayah diprakirakan akan muncul kabut pada pagi hari merupakan sesuatu yang wajar dan lazim terjadi saat musim kemarau. Kemunculan kabut ini juga akan menambah dingin suhu udara,” sambung Teguh.
Dia menambahkan, suhu udara di wilayah dataran tinggi atau pegunungan akan lebih dingin daripada suhu di wilayah pesisir.
Hal itu karena laju penurunan suhu udara adalah 0,5 derajat Celcius per kenaikan 100 meter ketinggian tempat.
Suhu udara dingin pada musim kemarau disebabkan adanya pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia atau disebut dengan monsoon dingin Australia.
Menurut dia, pergerakan massa udara itu terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara. Seperti pada hari ini terdapat tekanan udara tinggi di Australia yang tercatat 1.026 milibar. Sedangkan di Asia terdapat tekanan udara rendah yang tercatat 1.000 milibar.
















