MATASEMARANG.COM – Pelatihan Disaster Inklusi Disabilitas Risk Reduction (DIDRR) sukses diselenggarakan oleh BPBD Kota Semarang bersama Lembaga Inklusi Disabilitas Kota Semarang (LinkKSemar) di Kantor Kecamatan Semarang Tengah pada 21-22 Mei 2025.
Acara ini dihadiri oleh 30 penyandang disabilitas rungu, 10 pengurus LinkKSemar, dan satu penerjemah bahasa isyarat, serta dibuka oleh Sekretaris BPBD Kota Semarang, Putut Cahyo Nugroho, S.Sos., M.Ling., dengan kehadiran anggota DPRD Kota Semarang Komisi D, Michael.
Workshop ini dipandu oleh 10 relawan Psychosocial Support Programme (PSP) dari berbagai komunitas yang telah mendapatkan pelatihan dari PMI Kota Semarang.
Narasumber yang dihadirkan termasuk Ketua LinkKSemar, Vita, yang membahas “motivasi pelajar disabilitas,” dan Didik S. Nugroho dari LPBI Wilayah Jateng yang mengupas “Strategi DIDRR”.
Didik S. Nugroho menjelaskan bahwa peserta dilatih untuk menjadi tangguh menghadapi bencana dan hidup harmonis di lingkungan rawan.
Ia menekankan pentingnya kemandirian bagi penyandang disabilitas, tidak hanya menunggu bantuan, tetapi juga mampu menolong diri sendiri dan orang lain.
Pada hari kedua, setelah pembelajaran Manajemen PB inklusi disabilitas, peserta mengikuti simulasi keluarga inklusif disabilitas tangguh bencana.
Mereka juga belajar tentang “stress, krisis, dan trauma” guna menolong diri sendiri dan sesama, serta menjadi relawan yang mampu melakukan “Assesment psikososial” dan “PFAID (psikososial first aid inklusi disabilitas)”.
Di akhir acara, Dara, salah satu peserta, memberikan semangat kepada peserta lain untuk menjadi relawan disabilitas dan siap ditempatkan di posko bencana oleh BPBD.