Nasabah (warga tercatat) yang tergabung di BS Sami Berkah saat ini lebih dari 180 warga yang tersebar di Sendangmulyo, Meteseh dan sekitarnya.
Di tempat baru ini BS Sami Berkah semakin berkembang dengan mengolah sampah organik dengan bantuan maggot.
Dengan semakin ramainya aktivitas BS Sami Berkah, membuat setiap hari Sabtu di Genting semakin meriah.
Beramai-ramai warga menukarkan sampahnya mulai dari pukul 09.00 hingga selesai dengan dibantu 15 pengurus BS Sami Berkah.
Kemudian pengepul akan datang mengambil sampah yang telah dikumpulkan warga.
Warga pun pulang dengan membawa uang hasil sampah di rumahnya.
Aniqoh mengatakan, hadirnya BS Sami Berkah membantu permasalahan warga soal sampah.
“Bulan Mei 2025 kami mengumpulkan 200 Kg sampah organik untuk diolah. Outputnya nanti maggot yang bisa digunakan untuk pakan yang bergizi untuk ternak,” ungkapnya.
Sedangkan sampah anorganik yang dikumpulkan BS Sami Berkah bisa mencapai 4 ton.
Dia mengatakan, tidak sulit baginya untuk menggugah kesadaran warga untuk mengelola sampah.
“Daripada sampahnya dibuang percuma, kan bisa dapat cuan jika ke bank sampah,” tutur dosen Undip Semarang ini.
Jika gerakan serupa dilakukan di setiap lingkungan di seluruh penjuru Kota Semarang, bukan tidak mungkin sampah yang dibuang ke TPA Jatibarang akan jauh berkurang.
Selain itu, warga akan mendapat penghasilan tambahan hanya dari memilah sampah yang ada di rumahnya.