MATASEMARANG.COM – Maraknya kasus penculikan hingga tindak pelecehan seksual yang menimpa siswa sekolah di Kota Semarang menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang.
Disdik pun mengambil sejumlah upaya pendampingan bagi korban kasus penculikan maupun pelecehan seksual terhadap siswa sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto mengaku pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), hingga melakukan asesmen melalui Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) yang berada di bawah kewenangan Disdik.
“Kami juga melakukan pendampingan, pembinaan kepada semua kepala sekolah dan pastikan anak-anak mereka telah selesai pelajaran pulang ke rumah,” ujar Bambang, Minggu 19 Oktober 2025.
Sedangkan kasus penculikan yang terakhir terjadi di kawasan Bulu dan pelaku telah diamankan pihak kepolisian.
Korban diketahui merupakan siswa SD yang tidak hanya mengalami penculikan, namun juga dugaan kekerasan seksual.
“Yang terakhir di Bulu dan pelaku sudah tertangkap, selanjutnya yang kita lakukan lebih ke pencegahan,” jelasnya.
Ia menjelaskan satuan tugas (satgas) tingkat Kota Semarang sudah dibentuk sebelumnya. Bahkan di setiap sekolah juga diminta untuk mengaktifkan unit penanganan kekerasan yang sudah ada sebelumnya.
“Di masing-masing sekolah sudah ada unit penanganan kekerasan. Kami juga nanti optimalkan peran organisasi baik kepada kepala sekolah, guru maupun komite sekolah,” tuturnya.
















