“Ini adalah tindakan luar biasa untuk menjaga keamanan, persatuan, dan kedamaian di daerah ini. Kampus Unsoed, sebagai pusat pendidikan, harus menjadi contoh yang berbudaya dan beretika. Saya menekankan pentingnya civitas akademika untuk memiliki toleransi nol (zero tolerance) terhadap segala bentuk pelanggaran hukum. Ini adalah komitmen bersama untuk memastikan bahwa Unsoed tidak hanya menjadi tempat pendidikan, tetapi juga tempat yang mengedepankan nilai-nilai moral dan etika,” ujar Gloria.
Sebelum penandatanganan, Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unsoed, Dr. Tri Wuryaningsih, membacakan paksa integritas yang disepakati Bersama. Ada lima poin utama yang ditegaskan, yakni :
1. Menolak tegas segala bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, seksual, maupun diskriminasi
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, keikutsertaan, dan keadilan
3. Mendukung penuh tugas Satgas PPKS dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan
4. Berani bersuara, melapor, dan melindungi korban tanpa rasa takut dan tanpa membiarkan pelaku
5. Bersama-sama membangun kampus yang aman, inklusif, dan berintegritas demi tercapainya cita-cita bangsa
Acara ini juga dimeriahkan dengan kehadiran perwakilan mahasiswa, dosen, serta sejumlah tamu undangan lainnya yang turut mendukung langkah ini. Dengan penandatanganan Pakta Integritas, seluruh civitas akademika diharapkan dapat berperan aktif dalam menciptakan atmosfer yang kondusif dan bebas dari kekerasan di kampus.
















