MATASEMARANG.COM – Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) menegaskan hingga dua bulan ke depan pasokan beras di Kota Semarang dalam kondisi aman.
Berdasarkan data proyeksi minggu kedua bulan Juli 2025, neraca gabungan beras premium dan medium mencapai 32.239,30 ton.
Angka tersebut diproyeksikan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam waktu dua bulan lebih lima hari.
Kepala Dishanpan Kota Semarang Endang Sarwiningsih mengatakan perhitungan stok beras berdasarkan pada stok awal ditambah pasokan masuk, dikurangi konsumsi rumah tangga, industri, katering, dan warung makan.
“Setelah dihitung, neraca pangan kita alhamdulillah aman,” kata Endang, Senin, 21 Juli 2025.
Endang menyebut jika Kota Semarang hanya menyumbang sekitar 11 persen produksi beras. Selebihnya berasal dari sentra produksi beras seperti Delanggu, Klaten dan Demak.
Meski demikian, ketersediaan tetap terjaga karena peran pelabuhan dan jalur distribusi utama di Semarang. Pasalnya, beras dari berbagai daerah masuk melalui Pelabuhan Tanjung Mas dan didistribusikan melalui pasar-pasar besar seperti Pasar Johar dan Pasar MAJT.
“Tentunya kita memang ketergantungan dari kabupaten/kota lain penghasil beras. Tetapi karena mereka berbondong-bondong jualannya ke Semarang maka Semarang ini untuk kebutuhan barangnya dari hari ke hari, minggu, bulan itu Alhamdulillah selalu dalam kondisi ketersediaannya cukup,” paparnya.
Endang menyebut untuk stok beras premium tercatat sebanyak 7.042,70 ton dengan harga rata-rata Rp15.900 per kilogram. Harga ini sedikit di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.500.