PKK dan tokoh masyarakat pun tak kalah penting. Melalui gerakan sosial dan kedekatan dengan warga, mereka mampu mendorong kebiasaan memilah sampah sejak dari rumah tangga.
“PKK dan tokoh masyarakat adalah garda terdepan. Dengan pendekatan yang mereka lakukan, pemilahan sampah B3 rumah tangga bisa menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari warga,” tutur Arwita.
Dengan sosialisasi ini, DLH Kota Semarang berharap kesadaran masyarakat akan semakin meningkat, sehingga pengelolaan sampah B3 rumah tangga dapat berjalan lebih efektif. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan Kota Semarang yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.