Tim PKM Unsoed juga memberikan bantuan peralatan medium tanam. Serah terima bantuan telah dilaksanakan pada hari Ahad, 21 September 2025 lalu.
Prof. Dr. Nuraeni Ekowati, ahli budidaya jamur dari tim PKM, menekankan bahwa jamur pangan tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki gizi tinggi.
“Jamur pangan atau edible mushroom memiliki berbagai senyawa bioaktif yang berguna untuk kesehatan, seperti antimikroba, antioksidan, dan immunomodulator. Sangat cocok dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas tubuh,” terangnya.
Anggota Tim PKM dari Fakultas Bisnis Unsoed Monica Rosiana, S.E., M.Si, menambahkan, budidaya jamur tiram memiliki dua keunggulan utama.
“Selain penting untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga, jamur tiram ini mempunyai prospek bisnis yang sangat bagus jika ditekuni sebagai usaha untuk menambah pendapatan,” kata Monica.
Dukungan ini diharapkan mampu memperkuat fondasi ekonomi desa, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Prof. Dr. Sri Lestari, selaku penghubung tim, menegaskan bahwa kegiatan pembinaan ini merupakan bukti nyata dampak UNSOED bagi masyarakat. “Pembinaan UKM jamur ini tidak hanya di Majenang, tapi juga kami lakukan di Kecamatan Winduaji,” ujarnya.
Atas bantuan dan pendampingan tersebut, Nurkustanto mewakili kelompoknya menyampaikan apresiasi mendalam.
“Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Kemendikbudristek RI dan Universitas Jenderal Soedirman atas pelaksanaan kegiatan PKM ini. Ini sangat membantu kami,” tandasnya.
















