MATASEMARANG.COM – Masyarakat Kota Semarang khususnya generasi muda diajak untuk mengenal dan memahami sejarah Semarang melalui kartu pos bergambar yang merekam perjalanan Kota Semarang sejak akhir abad ke-19.
Dalam pameran dan peluncuran buku kartu pos bergambar yang digelar di gedung Oudetrap Kota Lama Semarang ini juga dihadiri Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang didampingi Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng.
Menurut Fadli Zon, kartu pos yang dipamerkan dan yang dibukukan berasal dari periode 1890-an hingga 1942. Melalui visual tersebut, tersimpan beragam narasi tentang Kota Semarang, mulai dari kawasan Kota Lama, aktivitas pelabuhan, hingga perkembangan kota dari masa ke masa.
“Pameran ini merupakan potret Semarang masa lalu. Dari kartu pos bergambar, kita bisa melihat wajah kota, peristiwa, dan kehidupan masyarakat pada zamannya,” ungkap Fadli Zon.
Dia menyebutkan, sebanyak 198 kartu pos bergambar berhasil dihimpun dalam proyek tersebut. Sebagian menampilkan bangunan dan kawasan yang masih ada hingga kini, sementara lainnya telah berubah atau tidak lagi ditemukan.
Proses penyusunan buku kartu pos ini, lanjut Fadli Zon, melalui riset panjang selama tiga hingga empat tahun bersama tim. Tantangan terbesar adalah menelusuri cerita di balik setiap gambar, termasuk latar sejarah dan peristiwa yang menyertainya.
“Setiap gambar memiliki cerita. Misalnya Lawang Sewu, kapan dibangun, fungsinya apa, dan peristiwa apa saja yang pernah terjadi. Itu semua ditelusuri dari berbagai sumber sejarah,” tuturnya.



















