Gubernur Jateng Di-bully Banyak Pihak karena Rob Sayung

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi. Ant

MATASEMARANG.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengaku di-bully banyak pihak karena rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tak kunjung tertangani.

“Saya di-bully, tapi enggak apa. Itu seperti obat. Terpenting, saya tidak tinggal diam, kerja ikhlas dan lebih giat,” katanya. Ia menyatakan hal itu dalam Forum Rembug Bareng Gubernur Jateng Bareng Pimpinan Media di Semarang, Rabu.

Ia mengaku telah menganalisis penyebab dan penanganannya. Apalagi rob di wilayah tersebut sudah terjadi lebih dari 10 tahun. Kondisinya diperparah dengan adanya penurunan muka tanah.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Porprov Jateng Bakal Digelar di Semarang Raya, Jadi Ajang Atlet Menatap PON

Guna menanganinya, Pemerintah Provinsi Jateng mengambil tindakan terstruktur, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Penanganan jangka panjang, ia mengatakan bahwa giant sea wall atau tanggul laut merupakan jalan keluar atas rob Sayung. Ini sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam menangani rob di pesisir pantai utara Jawa.

“Saya tak tinggal diam, saya mendorong percepatan. Tahun 2026, tanggul laut fungsional,” kata Ahmad Luthfi.

Pembangunan giant sea wall nantinya akan dilengkapi dengan dua kolam retensi berukuran besar, yakni Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.

BACA JUGA  Diawasi Ketat, Polda Jateng Jamin SPPG Polri Bersih, Aman, dan Bergizi

Kolam retensi Terboyo luasnya hampir 189 hektare, bisa menampung 6 juta kubik air. Di sebelahnya adalah Sriwulan, dengan luas 28 hektare. Kolam ini berkapasitas 1 juta kubik lebih untuk menampung luapan air di wilayah Demak dan Kota Semarang.

Dalam jangka pendek, ia telah menerjunkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mengintervensi desa-desa terdampak. Masing-masing OPD bertugas sesuai tugas pokok fungsinya.

Pos terkait