Guru Ngaji di Demak Diminta Uang Damai Rp25 Juta oleh Wali Murid, FKDT: SPP-nya Saja Cuma Rp10 Ribu

madrasah diniyah
Arsip. Puluhan siswa madrasah diniyah di Kabupaten Lebak, Banten. ANTARA

MATASEMARANG.COM – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Lukman Khakim prihatin ada ada guru mengaji di Demak disuruh bayar ganti rugi Rp25 juta oleh wali muridnya.

Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah atau madin di Demak itu dituntut membayar Rp25 juta oleh seorang wali muridnya.

“Perjuangan ustaz madin itu makin sulit di era seperti sekarang,” kata Lukman di Jakarta, Sabtu.

Lukman menjelaskan tuntutan tersebut terjadi karena wali murid merasa tidak terima anaknya “dipukul” oleh guru mengajinya.

Menurut dia, ‘memukul’ di sini bukan dalam artian memukul dengan keras atau memukul yang sebenarnya. Sebab tindalak tersebut sebagai peringatan atas perbuatan murid yang tidak sopan.

“Pertama, santri ini main keterlaluan, melempar sandal ke kepala ustaz yang sedang mengajar. Anak itu dipanggil dan ya pipinya mungkin dielus-elus. Tetapi, sampai (informasi) ke rumahnya ditampar. Orang tuanya tidak terima, kemudian melaporkan ke kepolisian, minta (uang) damai Rp25 juta,” urainya.

Menurut Lukman, hal tersebut sangat ironis, tidak berbanding lurus dengan apa yang sudah dikerahkan oleh para ustaz dan ustazah untuk menanamkan akhlakul karimah kepada anak-anak di Madrasah Diniyah Takmiliyah.

“SPP Madrasah Diniyah Takmiliyah rata-rata Rp10 ribu. Betul? Rp5 ribu banyak, gratis banyak, Rp20 ribu ada, Rp25 ribu ada, tapi sangat terbatas. Yang paling umum itu Rp10 ribu. Syahriah (bulanan)-nya Rp10 ribu, nunggak-nya tujuh bulan. Oh ini realitas,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengapresiasi peran ustaz dan ustazah di Madrasah Diniyah Takmiliyah yang tersebar di 107.715 lokasi di Indonesia.

Ia menyebutkan kesejahteraan ustaz dan ustazah yang mendidik 3.287.745 santri Madrasah Diniyah Takmiliyah se-Indonesia itu harus diperhatikan. Sebab, mereka berperan besar dalam pembentukan karakter seorang anak untuk menjadi SDM unggul.

“Mulai tahun depan kita akan melakukan perubahan. Ini tidak boleh menzalimi mereka (ustaz di Madrasah Diniyah Takmiliyah). Karena, mereka-mereka inilah sebetulnya yang disebut tidak populer di Bumi, tapi artis di langit,” tutur Nasaruddin Umar.

Seorang guru Madin di Demak berinisial AZ mengaku dimintai Rp25 juta sebagai uang damai usai dirinya memberi peringatan kepada siswanya.

Berdasarkan penuturannya, saat itu AZ sedang mengajar di dalam kelas. Namun di kelas lainnya, ada murid yang saling lempar sandal, di mana kemudian sandal itu mengenai pecinya.

“Saya memberikan peringatan apabila tidak ada yang mengaku akan saya bawa ke kantor. Kemudian para siswa ini menunjuk (salah satu) siswa ini. Lalu saya keplak (tampar), itu menampar mendidik, tidak ada 30 tahun menampar sampai gosong atau luka tidak ada, tidak pernah,” ucap AZ. (Ant)

BACA JUGA  Trio Asal Jepara, Kendal, dan Demak Samarkan 12 Kg Sabu dalam Truk Bermuatan Jeruk

Pos terkait