Harga Kedelai Mahal, Produsen Tahu dan Tempe Wadul ke Gubernur Jateng

Ilustrasi kedelai
Ilustrasi kedelai

MATASEMARANG.COM – Harga kedelai yang mahal membuat gabungan pelaku usaha yang tergabung dalam Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jawa Tengah bergejolak.

Para pengusaha ini mengadu ke Gubernur Jateng Ahmad Luthfi soal harga kedelai yang terus naik sejak Maret 2025 lalu.

Diketahui, harga kedelai mencapai Rp9.800 per Kg dari yang semula seharga Rp8.400 per Kg.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Tujuh KA Semarang-Jakarta pada 2 Agustus Dibatalkan

Ketua Kopti Jateng, Sutrisno Supriantoro menuturkan bahwa stok dari importir juga semakin menipis.

Padahal, kebutuhan kedelai Jateng per bulan hampir 40.000 ton. Sementara, 90 persen kebutuhan kedelai diimpor dari Amerika.

“Kita berharap ada dukungan dari pemerintah pusat, terhadap gejolak yang terjadi,” pinta dia.

Sutrisno berharap para pengusaha bisa putus dari ketergantungan impor.

Hal itu bisa dilakukan jika pemerintah bisa memacu peningkatan produktivitas kedelai dalam negeri.

Menanggapi keluhan para produsen tahu tempe, Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan, tata niaga kedelai diatur oleh pemerintah pusat.

BACA JUGA  Pelibatan Kejaksaan Tagih Penunggak PBB Kota Semarang Raih Hasil Besar

“Untuk tata niaga kedelai memang harus koordinasi kementerian terkait. Kita harus menyesuaikan kebijakan pusat. Tapi, kita juga harus punya kreasi sendiri, agar koperasi kita eksis,” ucap Luthfi.

Terkait masukan untuk memacu produktivitas kedelai dalam negeri, Luthfi sepakat karena Jateng memiliki potensi kedelai yang cukup banyak.

“Potensi kedelai kita sebetulmya banyak. (Ada) di Grobogan, Wonogiri, Cilacap, Kebumen, Purworejo. Coba nanti Kepala Dinas Pertanian (Jateng) itu nanti dipikirkan,” kata Luthfi.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Pemprov Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menambahkan, harga kedelai memang saat ini mengalami kenaikan, tetapi masih di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP), yakni Rp12.000 per Kg.

Pos terkait