“Ini sesuai dengan pesan Pak Menko waktu untuk membuat keramaian supaya orang berjualan, supaya orang datang, sehingga uangnya berputar dan ekonomi tumbuh,” jelasnya.
Tak hanya menjadi pusat kuliner, Waroeng Semawis juga disiapkan menjadi destinasi wisata malam terpadu yang terhubung dengan kawasan Kota Lama.
“Kalau nanti ini sustain, kita bisa declare bersama Kota Lama. Akan dipasang pemberitahuan di sana (Kota Lama) bahwa setiap Sabtu dan Minggu malam Pasar Semawis buka. Harapannya, dari sana (Kota Lama) bisa ke sini (waroeng semawis),” ungkap Agustina.
Suasana pembukaan malam itu terasa akrab. Agustina berkeliling dan berbincang santai dengan para pedagang serta pengunjung yang antusias untuk meminta foto bersama.
“Aku jajan siomay, terus cakwe, harus itu,” katanya sambil tertawa, menggambarkan kehangatan interaksi di tengah suasana pasar malam yang padat pengunjung.
Waroeng Semawis akan hadir setiap akhir pekan (Jumat–Minggu, pukul 18.00–22.00 WIB) dengan konsep penataan kawasan yang lebih rapi dan ramah pengunjung.
Pemerintah Kota Semarang bersama komunitas lokal berkomitmen menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keamanan pangan demi menciptakan pengalaman wisata yang menyenangkan.
Menutup sambutannya, Agustina menyampaikan harapan agar Waroeng Semawis menjadi penggerak ekonomi rakyat dan kebanggaan warga kota Semarang.