Ini Dia 5 Penyebab Kekalahan PSIS Atas Barito Putera di Stadion Jatidiri

Faktor kekalahan PSIS kalah atas Barito Putera (instagram @psbaritoputeraofficial)
Faktor kekalahan PSIS kalah atas Barito Putera (instagram @psbaritoputeraofficial)

MATASEMARANG.COM – PSIS Semarang kembali gagal meraih poin di kandang sendiri setelah ditaklukkan Barito Putera dengan skor tipis 0-1 dalam lanjutan Championship 2025/2026.

Laga yang digelar di Stadion Jatidiri pada Sabtu, 4 Oktober 2025 menjadi pukulan telak bagi Laskar Mahesa Jenar yang kini terpuruk di dasar klasemen.

Berikut lima faktor utama yang menjadi penyebab kekalahan PSIS di kandang sendiri:

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Erick Thohir: PSSI Naturalisasi 2 Pemain Baru Perkuat Timnas Indonesia

Gol Cepat Barito Putera

Barito Putera mencetak gol lebih dulu melalui aksi Alexsandro pada menit ke-26.

Gol ini tercipta dari skema serangan balik cepat yang tak mampu diantisipasi oleh lini belakang PSIS.

Ketertinggalan ini membuat PSIS bermain lebih terburu-buru dan kehilangan ritme.

Lini Depan PSIS Tumpul

Meski PSIS mencatatkan penguasaan bola lebih tinggi, mereka gagal memaksimalkan peluang.

Beberapa tembakan ke gawang tidak menemui sasaran, dan finishing akhir terlihat kurang tajam.

BACA JUGA  Satria Muda Juara IBL All Indonesian 2025

Absennya striker utama juga memengaruhi daya gedor tim.

Pertahanan Solid Barito

Barito Putera tampil disiplin di lini belakang. Duet bek tengah mereka mampu meredam serangan PSIS, terutama di babak kedua saat tuan rumah mencoba menekan.

Kiper Barito juga tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial.

Tekanan Mental Bermain di Kandang

Bermain di hadapan ribuan pendukung sendiri justru memberi tekanan tersendiri bagi PSIS.

Rekor buruk dalam tiga laga sebelumnya membuat para pemain terlihat gugup dan kurang percaya diri.

BACA JUGA  PSIS Semarang Resmi Terdegradasi, Barito Putera dan PSS Sleman Menunggu Nasib

Strategi Belum Efektif

Pelatih caretaker PSIS Ega Raka Galih mengakui bahwa timnya belum menemukan formula terbaik.

Meski ada progres dalam hal agresivitas dan improvisasi, strategi yang diterapkan belum mampu membongkar pertahanan lawan.

Pos terkait