MATASEMARANG.COM – Banjir melanda 15 kelurahan di wilayah perkotaan Cilacap akibat hujan deras disertai jebolnya tanggul Kali Yasa pada Minggu (12/10) malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyebutkan sebanyak 307 penduduk mengungsi ke tempat aman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Senin, mengatakan para pengungsi berasal dari Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara yang terdampak genangan dengan ketinggian air antara 20–50 sentimeter.
“Warga yang mengungsi tersebar di empat lokasi, yakni Masjid Al-Mubarok, Masjid Al-Manar, Masjid Abu Bakar Sidiq, dan Balai RT Semangka Jaya. Sebagian besar terdiri atas perempuan, anak-anak, dan balita,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan banjir yang menggenangi 15 kelurahan di tiga kecamatan tersebut mulai terjadi pada hari Minggu (12/10), pukul 21.00 WIB, setelah hujan deras mengguyur kawasan perkotaan Cilacap.
Selain dipicu oleh hujan deras, kata dia, banjir tersebut juga disebabkan oleh luapan sungai dan jebolnya tanggul Sungai Kali Yasa sepanjang 25 meter dengan ketinggian 2 meter di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan.
Menurut dia, banjir tersebut berdampak terhadap 65.094 rumah serta mengganggu aktivitas warga di sejumlah sekolah dan tempat ibadah.
Meskipun demikian, dia mengatakan hingga Senin (13/10) pagi tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka akibat bencana banjir tersebut.
Ia mengatakan BPBD bersama TNI/Polri, Basarnas, serta Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PP dan PA) Kabupaten Cilacap telah mendirikan dapur umum di Rumah Singgah Dinsos PP dan PA Kabupaten Cilacap untuk memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi.