Seluruh laporan tersebut diteruskan kepada perangkat daerah terkait untuk ditindaklanjuti secara terukur dan transparan.
Kegiatan #Ngadudilaporsemar dikemas dengan pendekatan kreatif untuk menarik perhatian masyarakat, di antaranya parade orasi di seputar Simpang Lima, pertunjukan teater bertajuk “Sebuah Seni Bersuara”, accoustic jamming, photo booth gratis, serta pembagian merchandise. Ke depannya, kampanye akan dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi di tingkat RW dan sekolah menengah.
Masyarakat pun tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Berdasarkan survei yang dilakukan di lokasi acara, 100 persen responden menyatakan kegiatan ini menarik dan bermanfaat, sedangkan 89,2 persen responden mengaku mulai mengenal kanal Lapor Semar serta memahami cara melaporkannya.
Salah satu peserta, Wita (46), warga Tegalsari, mengaku baru mengetahui adanya kanal pengaduan publik milik Pemkot Semarang melalui kegiatan ini.
“Saya baru tahu ternyata kita bisa langsung menyampaikan laporan ke pemerintah lewat kanal Lapor Semar. Kebetulan saya ingin melaporkan PJU yang mati di dekat rumah melalui booth lapor on the spot. Seru, banyak hadiah dan gratis photo booth pula,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diperkenalkan berbagai kanal pengaduan publik, di antaranya melalui WhatsApp di nomor 0812-15000-51, laman laporsemar.semarangkota.go.id atau laporsemar.lapor.go.id, serta aplikasi Lapor Semar yang bisa diunduh melalui Play Store.
Seluruh laporan yang masuk akan diproses dan dimonitor secara transparan oleh perangkat daerah terkait.















