MATASEMARANG.COM – limbah kotoran kambing yang selama ini dianggap sebagai masalah lingkungan, kini disulap menjadi berkah bagi petani Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
Melalui kolaborasi antara Tim PPK Ormawa Unit Klinik Tani Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Kelompok Tani Desa Serang, terwujud program pembangunan rumah kompos dan produksi pupuk kohe terfermentasi.
Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk mengelola limbah peternakan, tetapi juga mendorong kemandirian petani dalam menghasilkan pupuk organik ramah lingkungan serta mendukung keberlanjutan pertanian desa.
Pembangunan rumah kompos dilaksanakan pada 13–14 September 2025 dengan melibatkan lima anggota Kelompok Tani Desa Serang dan dua belas mahasiswa Unsoed.
Desa Serang sendiri memiliki populasi kambing sekitar 200 ekor yang setiap hari menghasilkan lebih dari 240 kilogram kotoran.
Selama ini, kotoran tersebut hanya menumpuk tanpa pengolahan, sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan mencemari lingkungan.
Ketua Tim PPK Ormawa Klinik Tani Unsoed Tri Angga Prasetyo menegaskan bahwa program ini merupakan upaya nyata dalam mengoptimalkan potensi desa.
“Kami melihat bahwa potensi Desa Serang sangat besar, khususnya dari sektor peternakan. Dengan adanya rumah kompos ini, kami berharap para petani memiliki sarana nyata untuk mengelola limbah ternak agar lebih bermanfaat,” ungkapnya.
Program berlanjut dengan kegiatan produksi pupuk kohe terfermentasi pada 28 September 2025.
Sebanyak tujuh anggota kelompok tani bersama mahasiswa Unsoed mencoba metode baru untuk mempercepat proses fermentasi.