Mulai 2026, Indonesia Tak Lagi Impor Solar

MATASEMARANG.COM – Kabar gembira diembuskan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Ia menyatakan Indonesia tidak akan lagi mengimpor solar mulai tahun 2026.

Bahlil Lahadalia melaporkan kabar itu kepada Presiden RI Prabowo Subianto. Hal itu dapat terwujud, menurut dia, seiring beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Tadi kami melaporkan kepada Bapak Presiden, 2026, Insyaallah kita enggak akan impor solar lagi,” ujar Bahlil usai menghadap Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Jateng dan Singapura Jajaki Peluang Investasi Hijau

Bahlil menjelaskan bahwa proyek RDMP Balikpapan dijadwalkan diresmikan pada 10 November 2025 dan akan berperan penting dalam memperkuat kemandirian energi nasional.

Dengan beroperasinya kilang tersebut, kata dia, produksi solar dalam negeri diharapkan dapat mencukupi kebutuhan nasional tanpa perlu impor.

Selain RDMP, pemerintah juga terus mendorong pengembangan program bahan bakar nabati melalui kebijakan biodiesel B50.

Dia mengatakan kombinasi antara produksi dari RDMP dan implementasi B50 diperkirakan dapat menciptakan kelebihan pasokan (oversupply) solar, sehingga Indonesia berpotensi mengekspor bahan bakar tersebut di masa mendatang.

BACA JUGA  Indonesia Kempit 63 Persen Saham Freeport

“Yang jelas kita targetkan RDMP jadi, B50 jadi, kita akan oversupply untuk solar,” ucap Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil menyebutkan program penggunaan bahan bakar solar dengan campuran 50 persen bahan nabati atau Biodiesel B50 mulai dijalankan pada semester II tahun 2026.

Bahlil menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto, dalam rapat terbatas, ingin mempercepat implementasi dari saat ini B40 menjadi B50. Saat ini, uji coba mandatori B50 masih dilakukan.

Pos terkait