Nilai Transaksi Bansos untuk Judol Nyaris Rp1 Triliun!

Menteri Sosial Saifullah Yusuf
Menteri Sosial Saifullah Yusuf . ANTARA/Livia Kristianti

MATASEMARANG.COM – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapati temuan mencengangkan.

Temuan PPATK, nilai transaksi bantuan sosial (bansos) yang digunakan untuk judi online (judol) nyaris tembus Rp1 triliun, tepatnya Rp957 miliar.

Oleh karena itu, Kementerian Sosial dan PPATK terus menganalisis dan memadankan data seluruh rekening bansos yang disalurkan melalui Kemensos.

Pada pertengahan 2025, Kemensos dan PPATK melakukan analisis pada 28,4 juta nomor induk kependudukan (NIK) penerima bansos dengan 9,7 juta NIK pemain judol tahun 2024. Kedua institusi ini menemukan ada 571.410 NIK yang sama.

“Dua persen penerima bansos merupakan pemain judol tahun 2024, terdapat 7,5 juta transaksi senilai Rp957 miliar,” ujar Mensos Saifullah Yusuf di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA  Lulusan Sekolah Rakyat Dijamin Dapat Kerja dan Beasiswa Lanjutkan Kuliah

Tidak Tepat Sasaran
Mensos mengemukakan dari subsidi sosial dan bansos pada tahun 2025 yang nilainya lebih dari Rp500 triliun, pihaknya menemukan sebagian tidak tepat sasaran. Bahkan pihaknya menduga Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako sekitar 45 persen tidak tepat sasaran.

“Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) 43 persen tidak tepat sasaran, bantuan LPG 60 persen tidak tepat sasaran, BBM 82 persen, bahkan listrik lebih dari 50 persen,” ucap Mensos.

Untuk itu ia menegaskan pemerintah terus memperbaiki sasaran penerima bansos. Penyaluran bansos kini hanya berdasarkan dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Kemensos atas arahan Presiden terus berkonsolidasi, baik di dalam maupun di luar. Apalagi ada penerima bansos yang sampai 10-15 tahun. Maka dari itu kita terus melakukan ground check,” kata Mensos Saifullah Yusuf.

Pos terkait