Penggunaan IFP memungkinkan guru untuk menyajikan materi pelajaran dengan cara yang lebih menarik dan interaktif, ditambah dukungan layanan aplikasi “Rumah Pendidikan”, sehingga siswa lebih mudah memahami dan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar.
Inisiatif penggunaan teknologi ini diharapkan dapat terus dikembangkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih modern dan efektif.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menyebutkan progres atau kemajuan pengiriman papan interaktif pintar atau IFP telah mencapai sekitar 10 persen dari target 330 ribu sekolah yang diharapkan presiden untuk mendapatkannya pada 2025.
Tahap pertama mulai didistribusikan ke sekolah-sekolah di wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Adapun untuk wilayah lainnya, proses distribusi akan dilakukan pada tahap berikutnya.
Selain itu dalam siaran pers Kemendikdasmen, Jumat (19/9), Wamendikdasmen telah memantau pendistribusian IFP ke sekolah-sekolah di Bandung, serta meninjau pabrik perakitannya di Purwakarta serta pabrik distribusinya di Karawang.
















