“Dengan fasilitasi Pemkot Semarang, kami berharap jaringan Kelurahan Anti Politik Uang di 177 kelurahan dapat diperkuat. Ini adalah upaya kami agar nilai-nilai demokrasi tidak hanya muncul saat Pemilu, tetapi juga hidup sepanjang waktu di masyarakat,” kata Arief.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyambut baik inisiatif Bawaslu dan mengapresiasi kinerja pengawasan mereka selama Pemilu 2024.
Ia menyatakan kesiapan Pemkot Semarang untuk terus berkolaborasi dengan Bawaslu, termasuk dalam program penguatan demokrasi di masa non-tahapan.
“Kerja sama ini tidak berhenti setelah Pemilu. Kami berkomitmen untuk mendukung edukasi dan kesadaran politik yang sehat di masyarakat,” tegasnya.