MATASEMARANG.COM – Pascapenemuan mayat di dalam Reservoir Siranda tanggal 29 Juli 2025, PDAM Tirta Moedal Semarang, yang merupakan pengelola Reservoir Siranda, langsung menguras kolam penampungan tersebut.
Pengurasan kolam penampungan dengan ketinggian 2 meter ini dilakukan selama satu hari.
Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang E. Yudi Indardo mengatakan pengurasan kolam penampungan air tersebut dengan cara mengalirkan air ke pipa washed out atau aliran pembuangan dan bukan ke pipa saluran distribusi air bersih warga.
“Kami tegaskan air pengurasan itu kami alirkan ke washed out yang merupakan saluran pembuangan atau saluran air hujan jadi bukan aliran ke penyaluran air bersih warga ya, jadi beda jalurnya,” tegas Yudi ditemui di Reservoir Siranda pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Setelah kolam penampungan dibuang airnya, kemudian diberikan desinfektan untuk membunuh kuman dan bakteri. Setelah itu, baru kemudian kolam diisi kembali dengan air dan diambil sample air untuk dibawa ke laboratorium juga dilakukan pengujian.
“Jadi setelah dikuras lalu diberi desinfektan dan diisi air lagi lalu kita ambil sample air untuk dibawa ke lab buat diuji. Tapi memang belum keluar hasil lab-nya,” jelasnya.
Yudi kembali menegaskan jika Reservoir Siranda sudah tidak lagi digunakan sejak bulan Maret 2025, namun pada tanggal 5 Juli 2025 digunakan untuk mem-back up selama 8 jam saat IPA di Semarang Barat mengalami perbaikan.
Ia menjelaskan sebelum digunakan pada tanggal 5 Juli tersebut, pihaknya memastikan kondisi air dan saluran di Reservoir Siranda dalam kondisi layak untuk disalurkan ke warga.