MATASEMARANG.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Dwi Purwantoro menggelar Rapat Koordinasi (rakor) dalam rangka penanggulangan bencana di Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jateng pada Rabu 29 Oktober 2025.
Dalam rakor tersebut, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng turut hadir dan mendorong untuk adanya percepatan penanganan banjir di Kota Semarang. Agustina menitikberatkan pada penambahan kapasitas pompa dan pengerukan kolam retensi.
Agustina melaporkan kondisi terkini di lapangan, termasuk banyaknya warga terdampak dan keterbatasan daya pompa dalam menguras genangan air di wilayah timur Semarang.
“Kami berharap pompa diperbesar kapasitasnya, karena debit air terus naik dan hujan memang sudah diintervensi cuacanya, tetapi sepertinya tidak kuat menahan dan akhirnya hujan turun,” ungkap Agustina.
Ia menjelaskan, sebanyak 63.450 jiwa warga Kota Semarang terdampak banjir, dengan 32 orang di antaranya harus mengungsi. Menurutnya, sebagian besar pengungsi memilih tinggal di rumah kerabat, sementara sisanya ditampung di beberapa titik pengungsian.
Agustina juga menyoroti kondisi pompa dan kolam retensi yang menjadi perhatian masyarakat. “Pompa ini juga tidak maksimal memompa. Warga mengirimkan gambar, turunnya air hanya sekitar 3 cm di daerah Sawah Besar. Padahal wilayah Sawah Besar dan Muktiharjo Kidul ini terdampak paling parah,” bebernya.
Dia menambahkan, dari 119 pompa yang dimiliki Kota Semarang, sebagian besar berada di wilayah barat dan utara yang kini relatif terkendali. Namun, wilayah timur seperti Genuk dan Muktiharjo masih membutuhkan intervensi tambahan.
















