MATASEMARANG.COM – Pemerintah Kota Semarang mendukung penuh Kelurahan Sambiroto menjadi Kampung Proklim Lestari yang menjadi program dari Kementerian Lingkungan Hidup.
“Yang di Tembalang tahu posisi seperti apa banjir di dataran tinggi,” kata Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin, Rabu.
Dengan demikian, menurut dia, langkah itu bisa memberikan manfaat pada masyarakat di Semarang
Ia menyampaikan hal itu saat Verifikasi Lapangan Proklim Lestari oleh KLH di Sekretariat Bank Sampah Resik Sejahtera, RW 08, Sambiroto, Kecamatan Tembalang.
Ia mengapresiasi langkah-langkah Ketua ProKlim RW 08 Heru bersama masyarakat dalam mengelola dengan baik persoalan lingkungan di wilayah tersebut.
“Dulu semua persoalan itu masih sangat besar. Ada undang-undang mengatakan dalam Zero Delta Q sebetulnya setiap rumah sudah tidak boleh lagi menghasilkan air yang menjadi run off,” katanya.
Pada 2025, DLH Kota Semarang telah mendaftarkan 27 lokasi ProKlim pada Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI). Yang berhasil sampai tahap verifikasi langsung (offline) l, yakni RW VIII, Kelurahan Sambiroto beserta dengan para mitra binaan pendukung.
“Bukan pada persoalan menang kalah dalam persoalan ProKlim. Bukan kami hanya ingin mendapatkan juara. Juara adalah hadiah, bonus dari upaya mitigasi, dari upaya adaptasi. Sehingga kota yang kita cintai bisa menjadi sebuah kota yang berketahanan atau resiliensi,” katanya.
Kelurahan Sambiroto telah menghasilkan sumur resapan dan juga biopori dalam upaya melaksanakan Zero Delta Q. Ini merupakan konsep pengelolaan air untuk memastikan setiap pembangunan baru tidak menyebabkan peningkatan debit air.
















