MATASEMARANG.COM – Pemkot Semarang menyiapkan wilayah Tambakrejo Kelurahan Tanjung Mas sebagai lokasi ekowisata mangrove.
Pada Sabtu 12 Juli 2025 lalu, ada lima RT di kawasan RW 16 Tambakrejo terdampak rob yang terjadi karena kerusakan sheet pile di wilayah tersebut.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng melihat adanya potensi yang bisa berkembang di wilayah ini.
Dia mengatakan akan berupanya mengembangkan potensi wisata berbasis lingkungan di Tambakrejo.
“Saya melihat potensi penanaman mangrove di sini, bisa dikembangkan lagi menjadi destinasi ekowisata mangrove,” kata Agustina Wilujeng.
Dengan adanya ekowisata mangrove diharapkan mampu melestarikan ekosistem pesisir pantai, terutama dari ancaman abrasi pantai yang semakin nyata. Selain itu, ini juga bisa untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar.
“Ekowisata mangrove ini bisa menjadi daya tarik baru. Tidak hanya menjaga lingkungan yang berkelanjutan, melainkan pengunjung bisa menikmati spot-spot menarik dan mengungkit perekonomian masyarakat,” ucapnya.
Wali Kota Semarang menyatakan keseriusannya dalam mewujudkan pengembangan ekowisata mangrove di Tambakrejo.
Dia meminta instansi seperti kelurahan, kecamatan, hingga perangkat daerah terkait, untuk segera menyusun masterplan lokasi wisata tersebut.
Dengan tetap memperhatikan analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan, agar peruntukan ruang yang dihasilkan dapat efisien dan optimal.
“Setelah semua siap dan lengkap, pada tahun 2026 Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang akan mendukung dalam bentuk penganggaran kali pertama, selebihnya wisata mangrove akan dikelola oleh masyarakat,” imbuhnya.