Sidang juga melibatkan para penguji yang merupakan pakar terkemuka di bidang nutrisi dan teknologi peternakan, termasuk penguji eksternal Prof. Dr. sc.agr. Ir. Adi Ratriyanto, S.Pt, M.P, IPU, ASEAN Eng.
Dalam sambutannya, Prof. Ismoyowati menekankan bahwa gelar doktor bukanlah akhir, melainkan awal pengabdian ilmiah yang lebih luas.
“Seorang doktor tidak boleh berhenti melakukan riset. Ketika riset berhenti, di situlah lonceng kematian perkembangan teknologi mulai berdentang. Tugas seorang doktor adalah menjaga agar lonceng itu tidak pernah berbunyi,” tegasnya.
Pesan ini menjadi penegasan penting bagi dunia akademik, terutama dalam mendorong inovasi pakan unggas yang kini menjadi isu strategis nasional menuju efisiensi dan keberlanjutan.
Dengan kelulusannya, Dr. Jin Dingxing, BA.sc., M.Agr, resmi menyandang gelar Doktor Peternakan dari Universitas Jenderal Soedirman.
Kehadirannya memperkuat kolaborasi ilmiah Indonesia–Tiongkok, sekaligus memberikan kontribusi signifikan melalui temuan riset yang dapat dimanfaatkan industri pakan, akademisi, hingga para pengambil kebijakan dalam efisiensi penggunaan fosfor dan peningkatan kualitas daging unggas.
Sidang ditutup dengan ucapan selamat dari seluruh dewan penguji, menandai lahirnya doktor baru yang siap menghadapi tantangan global peternakan modern.


















