Peneliti UI: Daun Kaliandra Jadi Solusi Energi Bersih

Daun kaliandra
Daun kaliandra. Pixabay

MATASEMARANG.COM – Peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) Indah Kurniawaty menyebut daun Kaliandra merah, yang sering dijumpai di pinggir jalan, berpotensi besar menjadi solusi energi bersih.

“Penelitian ini dilakukan secara intensif di Laboratorium Nano and Interfacial Chemistry (NIC), Departemen Kimia FMIPA UI, dan juga di Laboratorium Pertamina,” kata Indah Kurniawaty di Depok, Rabu.

Doktor Ilmu Kimia UI ini lebih lanjut mengatakan dalam penelitiannya mengembangkan aditif berbasis nanopartikel logam.

Aditif ini disintesis menggunakan ekstrak daun Kaliandra merah, yang bahan bakunya didapatkan dari Kebun Biofarmaka IPB, Bogor.

Aditif logam oksida yang dihasilkan kemudian ditambahkan ke dalam campuran bensin dan etanol (PE10).

Stabilitas Oksidasi

Penambahan aditif ini untuk meningkatkan stabilitas oksidasi, daya tahan terhadap korosi, dan performa pembakaran bahan bakar ramah lingkungan tersebut.

BACA JUGA  Hadiri Wisuda Anaknya, Khofifah Jadi Tamu Kehormatan di Peking University

Campuran etanol dan bensin memang lebih ramah lingkungan, namun menurut dia, masih menghadapi kendala. Misalnya, lebih mudah teroksidasi dan menyebabkan korosi pada mesin.

“Lewat pendekatan sintesis hijau, kami memanfaatkan kandungan alami daun Kaliandra seperti flavonoid dan alkaloid untuk menciptakan aditif logam seperti MgO, Al₂O₃, dan MgAl₂O₄.” katanya.

Perlindungan dari Karat

Hasil pengujian menunjukkan PE10 yang telah diberi aditif logam oksida dari ekstrak daun Kaliandra memiliki kestabilan jauh lebih baik. Selain itu tidak cepat rusak selama penyimpanan selain juga memberikan perlindungan terhadap karat.

Berkat aditif ini, pembakaran menjadi lebih sempurna. Hal ini ditandai dengan peningkatan emisi karbon dioksida (CO₂) serta penurunan emisi polutan nitrogen dioksida (NO₂) dan sulfur dioksida (SO₂).

“Saya ingin membuktikan bahwa solusi energi masa depan bisa berasal dari tanaman lokal. Tidak harus mahal atau berdampak buruk pada lingkungan,” ujar Indah.

Indah Kurniawaty resmi meraih gelar Doktor Ilmu Kimia pada 23 Juli 2025 dengan predikat magna cumlaude dengan IPK 3,96.

Disertasi Indah berjudul “Peningkatan Kinerja Bahan Bakar Campuran Bensin-Etanol Menggunakan Aditif MgAl₂O₄ yang Disintesis melalui Metode Sintesis Hijau dari Ekstrak Daun Calliandra Calothyrsus”. (Ant)

BACA JUGA  Mahasiswa Baru Diminta Tak Buru-buru Menikah

Pos terkait