Peneliti Undip Temukan Penyimpanan Berbasis Ozon, Ikan Jadi Lebih Awet dari pada Pakai Es

ilustrasi ikan tangkapan nelayan (pixabay/ Irenna_____)
ilustrasi ikan tangkapan nelayan (pixabay/ Irenna_____)

MATASEMARANG.COM – Guru Besar Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (Undip), Muhammad Nur menemukan teknologi penyimpanan ikan berbasis ozon yang kini mulai diterapkan dalam kapal-kapal penangkap ikan di Indonesia.

Teknologi ini dikenal dengan nama Box O’Fish (Box Storage Ozone for Fish), yaitu sistem penyimpanan ikan dengan memanfaatkan plasma ozon yang mampu menjaga kesegaran ikan lebih lama tanpa meninggalkan residu.

Jika sebelumnya nelayan hanya dapat mempertahankan kesegaran hasil tangkapan selama tiga hari menggunakan es, kini dengan teknologi ini kesegaran ikan dapat dipertahankan hingga lebih dari tujuh hari.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Deklarasi Penyerahan Ijazah 37 Sekolah Swasta Semarang, Walikota Agustina: Tak Ada Lagi Yang Tertahan

“Selama ini, nelayan kita terpaksa berlabuh lebih awal karena khawatir hasil tangkapannya membusuk. Teknologi ini menjadi solusi agar ikan tetap segar lebih lama, sehingga nelayan bisa lebih lama melaut dan meningkatkan volume serta nilai jual tangkapannya,” ujar Muhammad Nur.

Selain efisien dan terjangkau, teknologi ini juga ramah lingkungan. Plasma ozon yang digunakan hanya bertahan 40 menit dalam air dan tidak meninggalkan residu apapun.

Teknologi ini telah dimodifikasi agar sesuai untuk skala kecil seperti boks penyimpanan di kapal, maupun skala besar seperti cold storage dan kontainer darat.

BACA JUGA  Perpusnas Terbitkan 25 Seri Komik Pangeran Diponegoro

Penerapan teknologi ini juga didukung oleh sistem pemantauan kapal perikanan atau Vessel Monitoring System (VMS) serta bantuan sarana tangkap lainnya seperti coolbox, drum solar, dan basket hasil kerja sama dengan berbagai pihak.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi integratif untuk meningkatkan efisiensi logistik hasil tangkapan ikan.

Pos terkait