MATASEMARANG.COM – Penularan virus Human papilloma atau HPV bukan semata dari faktor hubungan seksual, melainkan juga karena faktor lingkungan.
Demikian diungkapkan dokter spesialis anak bidang tumbuh kembang anak dan pediatri sosial dari Universitas Indonesia Prof. Soedjatmiko, Sp.A.
Berdasarkan publikasi tahun 2025 di China, ditemukan sebaran virus HPV sebanyak 24 persen di 360 lokasi ruang publik yang terjamah masyarakat.
“Di toilet jongkok ada 53 persen, di wastafel 14,2 persen, di pegangan pintu ada, di puskesmas ada, di rumah sakit obgyn ada, di rumah sakit umum ada, dan konsentrasi virusnya cukup tinggi. Artinya gampang bisa menular,” kata Soedjatmiko dalam acara Kelas Jurnalis Lawan Misinformasi Kanker Leher Rahim di Era AI di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan virus HPV di tempat umum berisiko menimbulkan kanker leher rahim dan bisa menetap selama tujuh jam sejak virus masuk ke leher rahim.
Sayangnya infeksi virus HPV tidak akan terasa selama 15-20 tahun dan baru terdiagnosis pada waktu pemeriksaan leher rahim, proses kelahiran, dan kontak erat dengan perempuan yang HPV positif. Sementara virus bisa menyebar keluar pada saat pemeriksaan leher rahim, saat menstruasi dan pada waktu berhubungan intim.
“ Sebanyak 70-90 persen tanpa gejala dan kadang-kadang bisa sembuh 1-2 tahun, yang 5-10 persen virusnya menetap. Orangnya juga gak rasa apa-apa, ini masalahnya. Kalau dia menetap di leher rahim, 15-20 tahun kemudian akan berkembang menjadi kanker leher rahim, yang kalau sudah mulai bergejala, maka sudah stadium lanjut,” katanya disitat Antara.
















