Perpusnas Terbitkan 25 Seri Komik Pangeran Diponegoro

Komik Diponegoro
Arsip. Pengunjung mengamati karya saat pameran sastra rupa "Gambar Babad Diponegoro" di Jogja Gallery, DI Yogyakarta, Selasa (5/2/2019). ANTARA FOTO/Hendrya Nurdiyansyah/foc.

MATASEMARANG.COM – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menerbitkan 25 seri komik Pangeran Diponegoro untuk memperingati 200 tahun Babad Diponegoro.

Serial komik ini menampilkan sisi-sisi humanis pahlawan tersebut untuk menarik generasi muda agar lebih banyak membaca sejarah.

Sekretaris Utama Perpusnas Joko Santoso menjelaskan penerbitan ke-25 seri komik tersebut. Perpusnas mengajak kaum milenial dan Generasi Z mengapresiasi dan meneladani nilai-nilai luhur Diponegoro. Terutama kala Diponegoro melawan penjajahan dan kolonialisme di Indonesia.

“Kami mengajak milenial dan Gen Z mengapresiasi nilai-nilai dan suri teladan Diponegoro sebagaimana tertuang di Babad Diponegoro yang akan kami terbitkan pada 200 tahun kelahirannya. Di situ ada sikap-sikap patriotisme, altruisme, kerelawanan, dan identitas kebangsaan kita (yang dimiliki Diponegoro) pada masa kolonial dulu,” katanya di Gedung Perpusnas Jakarta, Jumat.

Kisah-kisah yang akan diangkat dalam komik-komik tersebut tidak melulu tentang perang. Akan tetapi lebih eksploratif kepada sisi humanis Diponegoro. Misalnya, cerita-cerita semasa ia merawat kuda kesayangannya dan sisi lain Diponegoro sebagai sosok manusia yang inspiratif.

25 seri komik tersebut akan mengupas sisi lain kehidupan Diponegoro dari masa kecilnya sampai dia meninggal. Perpusnas akan mendistribusikan komik berseri itu ke 10.000 perpustakaan dan taman bacaan di Indonesia.

“Target kita di komik ini untuk anak-anak, jadi lebih sesuai karena komik kan lebih banyak gambar dan visual. Tentu lebih mudah dipahami. Tak hanya itu, nilai-nilai penting naskah ini akan terus kami tularkan ke generasi muda, Salah satunya dengan kompetisi animasi,” ujar dia.

Joko juga mengemukakan industri penerbitan yang masuk ke dalam industri kreatif. Pada tahun 2024 industri kreatif menyumbang 11 persen dari penerimaan dari APBN. (Ant)

BACA JUGA  Indonesia Beli 48 Pesawat Tempur dari Turki

Pos terkait