Prof. Sucipto Tawarkan Simila 8+i untuk Penuhi Kebutuhan Industri

Prof. Sucipto
Prof. Sucipto bersama istri Dra. Siti Wahyuni MM (kedua dari kanan) beserta kolega. Foto: Iik

Keempat komponen tersebut akan membentuk Simila 8+i dengan dukungan; Sertifikasi kompetensi sesuai standar dan kebutuhan dunia kerja bagi guru dan lulusan; Guru secara rutin mendapatkan pemutakhiran (update) teknologi terbaru dan pelatihan dari dunia kerja/industri;  Terdapat riset terapan yang mendukung teaching factory berdasarkan kasud atau kebutuhan nyata dunia kerja/masyarakat; Dunia usaha/industri punya komitmen menyerap lulusan; Kemudian (i) kerja sama dengan dunia usaha/industri seprti beasiswa, ikatan dinas, CSR dalam bentuk bantuan peralatan laboratorium, bengkel, dan lainnya.

BACA JUGA  Dapur MBG Dilarang Keras Masak sebelum Pukul 24.00

Sucipto menegaskan pengembangan Simila 8+i dapat menjadi instrumen strategis untuk mengatasi mata rantai terputus (missing link) antara sekolah dengan industri.

Ia menambahkan meski Simila 8+i belum diterapkan secara luas, sistem ini telah menampilkan potensi bermakna sebagai instrumen strategis untuk memperkuat implementasi link and match 8+i.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  SPI Unsoed Mantapkan Tata Kelola Pengadaan untuk Efisiensi dan Efektivitas Aset

“Ketersediaan data yang terstruktur menjadi modal awal bagi sekolah untuk menyesuaikan program pembelajaran dengan standar industri konstruksi sekaligus memperkuat transparansi dalam manajemen kemitraan,” kata guru besar dengan tiga anak dan tiga cucu tersebut.

Sucipto menyelesaikan studi S-1 di Unnes, S-2 di UGM, dan S-3 di Unnes. Saat ini dia menjabat Ketua Senat Akademik Unnes. Sebelumnya pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Bangka Belitung.

Pos terkait