Rekening Penerima Bansos yang Main Judol Otomatis Ditutup

HP berisi aplikasi judi online
Ilustrasi - Warga melihat iklan judi online melalui gawainya di Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa/pri

MATASEMARANG.COM – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan rekening penerima bantuan sosial yang bermain judi online otomatis ditutup.

“Langsung dihentikan bantuannya dan rekeningnya juga langsung ditutup,” ujar Muhaimin di Jakarta, Senin (14/7) malam.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), katanya, otomatis menutup rekening penerima bansos yang bermain judi online (judol).

“Sudah otomatis PPATK menutup,” kata Cak Imin, sapaan akrabnya.

Ketika wartawan menanyakan mengenai nasib penerima bansos yang diduga terlibat pendanaan terorisme, Muhaimin membantah data tersebut.

“Enggak ada,” ujarnya singkat.

BACA JUGA  Penilaian Adipura, Nanti Ada Predikat "Kota Kotor"


NIK Penerima Bansos dan Pemain Judi Online

Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustivandana mengungkapkan sekitar 571.410 nomor induk kependudukan (NIK) yang terdaftar sebagai penerima bansos merupakan pemain judi online selama tahun 2024.

Pada rapat kerja Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/7), Ivan menjelaskan data tersebut merupakan pencocokan data antara penerima bansos dengan pemain judi online.

Selain itu, dia mengungkapkan lebih dari 100 orang penerima bansos terlibat pendanaan terorisme.

“Ternyata ada juga NIK-nya yang terkait dengan tindakan pidana korupsi, bahkan ada yang pendanaan terorisme. Lebih dari 100 orang itu NIK-nya teridentifikasi terlibat kegiatan pendanaan terorisme,” katanya. (Ant)

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Bupati Semarang Salurkan Bansos untuk Anak Yatim Piatu, Total Dana Rp2,3 Miliar

Pos terkait