“Website pariwisata sangat dibutuhkan untuk promosi. Selain itu, Pokdarwis yang ada juga perlu direorganisasi dan diperkuat kelembagaannya agar lebih efektif,” ungkap Dr. Lasmedi.
Disamping itu Pokdarwis yang telah terbentuk berdasarkan SK Dinbudpar Kab Brebes No 556 Tahun 2017 juga sudah tidak efektif sehingga perlu dilakukan reorganisasi dan penguatan kelembagaan.
Dr. Isnaeni Rokhayati, S.E., M.Si dari FEB Unwiku menambahkan, kedua kelompok dampingan sangat membutuhkan penguatan manajemen.
“Kami memberikan pembinaan manajemen usaha dan manajemen kelompok agar usaha mereka lebih terkelola dengan baik,” tuturnya.
Untuk memberikan wawasan dalam mengoptimalkan potensi desa Kelompok Pokdarwis telah dibawa studi banding ke RM Jejamuran di Sleman Yogyakarta pada tanggal 27 September 2025 sedangkan Kelompok “Tiram Agro Makmur” telah diajak studi banding ke CV Asa Agro Corporation di Cianjur pada hari sabtu tanggal 3 Oktober 2025.
Dukungan Penuh Pemdes
Program pemberdayaan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Winduaji. Kepala Desa Winduaji, H. Abdurahman, mengungkapkan pihaknya mengalokasikan dana desa sebesar Rp 124.554.000 untuk mendukung program tersebut.
“Dana desa kami gunakan untuk membangun infrastruktur fisik, seperti kumbung jamur, warung kuliner, dan display produk jejamuran di Obyek Wisata Tuksirah,” kata H. Abdurahman.
Ia merinci, pembangunan fisik disediakan oleh desa di atas tanah Perhutani yang dikelola untuk wisata, sedangkan semua alat, bahan, dan keperluan operasional difasilitasi oleh Tim PDB melalui dana program.
















