MATASEMARANG.COM – Tim Maggot Preneur PKM-Pengabdian Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melaksanakan kegiatan implementasi pengolahan produk turunan maggot di Griya Abhipraya Banyumas, dengan melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Banyumas serta Klien Bapas Kelas II Purwokerto.
Hal ini merupakan salah satu upaya pengelolaan sampah organik semakin mendapatkan perhatian serius dari kalangan akademisi dan lembaga pemasyarakatan.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program pengabdian masyarakat yang sebelumnya difokuskan pada budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai solusi pengurangan sampah organik serta pelatihan digital marketing.
Pada tahap kali ini, fokus diarahkan pada pemanfaatan produk turunan maggot, antara lain pakan ternak berbasis protein tinggi seperti Pellet ikan, tepung maggot dan juga kasgot (bekas maggot) yang bernilai ekonomi.
Dalam kegiatan implementasi, warga binaan dan klien pemasyarakatan diberikan pelatihan mulai dari teknik pemanenan maggot, pengolahan menjadi pakan alternatif, hingga pemanfaatan residu maggot sebagai pupuk.
Para peserta tidak hanya berperan sebagai penerima materi, tetapi juga terlibat aktif dalam praktik langsung, sehingga diharapkan memiliki keterampilan yang dapat dikembangkan secara mandiri di masa mendatang.
“Kami ingin agar program ini tidak berhenti di budidaya saja, tetapi juga mampu meningkatkan nilai tambah melalui produk turunannya. Dengan begitu, peserta memiliki peluang lebih luas untuk menciptakan usaha berkelanjutan,” ungkap salah satu anggota Tim Maggot Preneur, Selasa, 30 September 2025.