Trans Semarang Gerak Cepat Tangani Masalah dan Kritik Masyarakat

ilustrasi Trans Semarang
ilustrasi Trans Semarang

MATASEMARANG.COM – Tak dipungkiri masih banyak kekurangan dalam hal pelayanan di Kota Semarang, termasuk layanan BRT Trans Semarang.

Pihak manajemen Trans Semarang pun tidak menampik adanya kekurangan tersebut dan terbuka dengan kritik masyarakat.

Hal itu dilakukan demi memberikan pelayanan yang lebih baik ke depannya bagi masyarakat pengguna Trans Semarang.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA  Rukiyanto Sambut Positif Program BRT Trans Semarang Gratis untuk Pelajar

Dalam periode September 2025, terdapat beberapa hal yang dialami Trans Semarang yang menjadi sorotan masyarakat, mulai dari insiden kecelakaan hingga pengalihan arus.

Pengalihan Arus Akibat Kecelakaan di Mangkang

Sebagai bentuk pelayanan, Trans Semarang memberikan solusi agar pelayanan terhadap masyarakat tidak berkurang kualitasnya.

Seperti saat terjadi kecelakaan truk kontainer yang terjadi pada 20 September 2025 lalu di sekitar Pasar Mangkang.

Kecelakaan membuat jalur koridor I Trans Semarang, khususya Tugu Muda – Mangkang menjadi terganggu.

BACA JUGA  Pemkot Semarang Sosialisaikan Vasektomi untuk Kendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk

Pihak manajemen Trans Semarang memberikan solusi untuk mengalihkan arus ke tol.

“Adanya laka di rute koridor 1, tepatnya di Pasar Mangkang, sementara koridor 1 arah Mangkang melalui rute Terminal Penggaron – rute normal sampai pengadilan – masuk tol krapyak – keluar exit tol Mangkang,” tulis akun media sosial resmi Trans Semarang.

Tanggung Jawab Trans Semarang

Pada Jumat 26 September 2025, insiden kecelakaan tunggal armada Trans Semarang terjadi di Mijen.

Armada yang mengalami kecelakaan adalah bus yang sedang menjalani uji coba jalan usai turun mesin.

BACA JUGA  Waspadai Penipuan! Nomor WhatsApp Mengaku Sebagai Wali Kota Semarang Agustina Beredar

“Bus baru selesai perbaikan 2–3 hari yang lalu. Lalu uji coba jalan tanpa penumpang, tetapi sewaktu melaju dari arah Pasar Mijen menuju BSB City mengalami kendala pada sistem pengeremen kemudian mengalami hilang kendali dan membentur ruko serta menghantam sejumlah kendaraan,” kata Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Trans Semarang Haris Setyo Yunanto.

Pos terkait