MATASEMARANG.COM – Pemerintah Kota Semarang terus mendorong transformasi transportasi publik yang ramah lingkungan dan inklusif.
Melalui uji coba bus listrik dan program kartu berlangganan gratis untuk pelajar dan mahasiswa, Trans Semarang menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengurangan emisi karbon dan aksesibilitas layanan.
Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang Berlanjut ke Koridor V
Setelah sukses menjalankan uji coba bus listrik di Koridor I (Terminal Mangkang–Terminal Penggaron) sejak awal November, Trans Semarang resmi mengakhiri fase pertama uji coba pada Kamis, 20 November 2025.
Lebih dari 4.000 penumpang telah mencoba layanan ini secara gratis.
Mulai Jumat, 21 November 2025, uji coba berlanjut ke Koridor V. Layanan tetap digratiskan sebagai bagian dari sosialisasi kendaraan listrik kepada masyarakat.
“Kami terus mengumpulkan masukan dari pengguna dan melakukan penyesuaian agar bus listrik ini benar-benar bisa menjadi solusi transportasi masa depan Semarang,” ujar Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto.
Jawaban atas Keluhan “Cumi-cumi Darat”
Bus listrik hadir sebagai jawaban atas keluhan masyarakat terhadap bus bermesin diesel yang kerap dijuluki “cumi-cumi darat” karena asap hitamnya.
Dengan teknologi tanpa gas buang, bus listrik dinilai lebih senyap, nyaman, dan ramah lingkungan.
Dalam uji coba awal, dua jenis bus diuji: bus besar (kapasitas 32+1 kursi dan 30 hand grip) dan bus medium (19+1 kursi dan 12 hand grip).
Bus beroperasi delapan kali trip per hari dengan jarak tempuh sekitar 250 km, masih dalam batas kemampuan baterai yang mencapai 300 km.
“Rencana tahun ini uji coba dulu. Setelah yakin, tahun depan akan kami operasionalkan secara penuh,” kata Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Semarang, Danang Kurniawan.
