MATASEMARANG.COM – Tujuh pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terjebak longsor tambang bawah tanah di Grasberg Block Cave, Papua Tengah, belum ditemukan, meskipun telah menggali dua terowongan.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan hasil pencarian selama ini yang belum menemukan pegawai yang terjebak di terowongan Freeport.
“Dua terowongan yang baru dibuat sudah sampai di titik lokasi awal, tempat pegawai yang terjebak tadi. Tetapi, yang bersangkutan (pekerja yang terjebak) tidak ada di lokasi,” ujar Yuliot ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.
Yuliot menjelaskan bahwa mulanya, ketika longsor material terjadi, tujuh pekerja yang terjebak masih bisa berkomunikasi dengan tim Freeport menggunakan handy talkie (HT).
Dari komunikasi tersebut, disimpulkan titik lokasi awal para pekerja terjebak, dan estimasi awal tim Freeport bisa mencapai titik tersebut adalah 30 jam.
Akan tetapi, setelah 30 jam, meskipun Freeport sudah menggali 2 terowongan baru untuk mencapai titik tersebut, para pekerja yang terjebak belum dapat ditemukan. Kemungkinan, ujar Yuliot, para pekerja belum ditemukan karena situasi tambang bawah tanah yang berliku-liku.
Selain itu, HT yang semula menjadi sarana komunikasi pun tidak lagi berfungsi.
“Komunikasi ini mungkin (terputus karena) habis baterai atau apa, ini sudah putus komunikasi,” kata dia lagi.
Akan tetapi, ujar dia pula, tim di lapangan masih berusaha untuk menelusuri terowongan tersebut. Situasi tersebut menyebabkan Yuliot belum bisa memberi estimasi terbaru ihwal kapan para pekerja Freeport yang terjebak longsoran dapat ditemukan.